maple

Senin, 26 Maret 2012

SISTEM OTOT DAN KELAINAN PADA OTOT

Begitu rumit susunan tubuh kita,disusun mulai dari banyak sel-sel dengan fungsinya masing-masing,sampai membentuk suatu model sempurna seperti tubuh kita.Daging yang dikenal dalam istilah sehari-hari,dalam istilah biologi biasa disebut dengan otot.

Sistem otot menghasilkan begitu banyak gerakan dengan menggunakan otot sebagai tim yang terkoordinasi.Jaringan otot menciptakan gerakan tubuh dan juga sebagai sumber tenaga bagi proses internal tubuh.Dari setak jantung dan pergerakan makanan dalam usus,sampai ke penyesuaian diameter arteri dan pemfokusan mata.Sistem otot lebih mengarah ke fisik,pemakaian otot secara teratur akan mencegah penyusutan,serta cedera otot lebih sering terjadi daripada penyakit otot.Namun demikian,otot tidak bisa bekerja tanpa bantuan sistem saraf.Sistem saraf yang merangsang dan mengintegrasikan aktivitas otot.

Otot adalah "daging" tubuh.Otot menonjol dan bergelombang tepat di bawah kulit,dan tersusun dalam lapisan bersilangan ke arah bawah sampai ke tulang.Tugas otot adalah berkontraksi dan menarik tulang tempat otot melekat.Biasanya berkontraksi dalam kelompok,menggerakkan tulang dengan sudut yang akurat dan jarak yang tepat.

 Kelainan pada otot dan tendon diantaranya sebagai berikut:


1. kram dan robekan otot
kram otot adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah kerusakan menengah padajaringan lunak sampai serat otot,biasanya disebabkan oleh gerakan kuat mendadak.




2.tendon putus
tendon achilles melekatkan otot betis ke tulang tumit.Tendon ini dapat putus akibat gerakan tiba-tiba dan dapat diobati dengan tindakan bedah dan imobilisasi dengan gips.



3.miastenia gravis
disebabkan oleh antibodi yang menyerang dan perlahan menghancurkan reseptor penerima sinyal saraf dalam serat otot.Hasilnya, otot tidak terangsang untuk berkontraksi,atau hanya merespon sangat lambat.Gejala awal berupa turunnya kelopak mata (atas) karena melemahnya otot wajah.Otot yang terlibat dalam mengunyah dan menelan juga terkena,sehingga makan menjadi sulit.

Minggu, 25 Maret 2012

jaringan epitel kelenjar


A.    Latar Belakang
Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekret cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula sekretori.
      Kelenjar dibentuk dari jaringan epitel. Sel-sel epitel berproliferasi dan menembus ke dalam jaringan penyambung atau jaringan ikat. Mereka dapat mempertahankan hubungannya atau tidak. Bila hubungan tidak dipertahankan, terbentuk kelenjar endokrin. Sel-sel kelenjar ini dapat tersusun dalam bentuk tali atau folikel. Lumen folikel mengumpulkan sejumlah besar sekresi. Bila hubungannya dipertahankan, maka terbentuk kelenjar eksokrin.
      Semua kelenjar eksokrin dalam tubuh tersusun atas sel-sel epitel. Hal yang sama terdapat pada kelenjar endokrin kecuali pada pars nervosa hipofisis dan medulla glandula adrenal yang keduanya terdiri atas jaringan saraf termodifikasi.
      Kelenjar eksokrin dapat berupa satu sel atau uniseluler misalnya sel goblet pada epitel saluran pernapasan bagian atas atau pada usus halus. Seperti halnya kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin dapat bersifat uniseluler atau multiseluler.
      Dalam praktikum ini, kita melakukan pengamatan pada berbagai jenis kelenjar yang disusun oleh sel-sel epitel dan juga mengamati secara langsung bentuk-bentuk dan jenis sel yang menyusun kelenjar endokrin maupun kelenjar eksokrin tersebut. Dengan melakukan pengamatan secara langsung, kita dapat membandingkan berbagai jenis sel epitel yang menyusun kelenjar-kelenjar tersebut dan menemukan perbedaan antara sel-sel epitel yang menysusun semua kelenjar tersebut.
B.     Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.     Mengamati epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk
2.     Mengamati kelenjar uniseluler dan multiseluler
3.     Mengamati kelenjar mukosa dan serosa
4.     Mengamati kelenjar adrenal
5.     Mengamati kelenjar keringat dan kelenjar sebaceus      

II. TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan epitel kelenjar, yaitu jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekret cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula sekretori (Adnan, 2006).
Menurut anonim (2008), Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai pelindung       
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
Jenis epitel lain adalah membran mukosa yang menyekresi suatu larutan untuk menjaga suatu permukaan tetap basah dan terlumasi. Permukaan bebas beberapa membran mukosa memiliki silia yang memindahkan lapisan tipis mukus di sepanjang permukaan. Pada saluran pernafasan misalnya, epitel nersilis menyapu debu dan partikel kembali ke saluran udara untuk membantu agar paru-paru tetap bersih (Bresnick, 2003).   
Jaringan epitel ada yang berfungsi sebagai kelenjar dalam arti mampu menghasilkan sekreta. Sebagian besar organ tubuh bagian dalam berisi kelenjar dalam satu atau bentuk lain dan hasil pemisahan itu mungkin didistribusikan secara luas. Kelenjar dapat bersifat endokrin atau eksokrin (Dellmann, 1989).
Berdasarkan cara menyalurkan sekretnya, kelenjar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan kelenjar campuran. Kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang menegeluarkan sekretnya melalui saluran pelepasan, misalya kelenjar parotid, kelenjar mammae, dan kelenjar keringat. Kelenjar endokrin yaitu, kelenjar yang tidak memiliki saluran pelepasan, oleh sebab itu sekretnya digetahkan ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa dan dibawah ke seluruh jaringan tubuh. Sekret yang dihasilkan dinamakan hormon. Contoh kelenjar endokrin, yaitu kelenjar tiroid. Kelenjar campuran, yaitu kelenjar yang dibangun oleh kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin, misalnya kelenjar pankreas. Sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar pankreas menghasilkan enzim, seperti enzim lipase, amilase, dan tripsinogen. Sedangkan sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon, yaitu insulin (Adnan, 2006).
Jaringan pulau-pulau Langerhans tersebar di pankreas. Pulau-pulau itu mengandung sel-sel pensekresi hormon. Sel-sel alfa mensekresikan glukagon, yang cenderung meningkatkan kadar gula darah; sel-sel beta menghasilkan insulin, yang barangkali merupakan satu-satunya hormon yang bertanggung jawab atas penurunan kadar gula darah. Somatostatin dalam jumlah kecil juga dihasilkan dalam pulau Langerhans, pada sel-sel delta. Hormon tersebut telah diasosiasikan dengan pelambatan pertumbuhan dan juga berperan sebagai modulator transmisi impuls saraf. Baru-baru ini telah ditunjukkan kalau somatostatin terlibat dalam regulasi produksi insulin dan glukagon. Insulin dan glukagon sebenarnya adalah protein-protein kecil, sedangkan somatostatin adalah peptida yang lebih sederhana (Fried, 2005).
Berdasarkan banyaknya sel-sel epitel yang membangunnya, kelenjar dibedakan atas kelenjar uniseluler dan multiseluler. Kelenjar uniseluler, yaitu kelenjar yang hanya dibangun oleh satu sel, misalnya sel goblet pada usus halus atau pada saluran pernafasan. Kelenjar multiseluler, yaitu kelenjar yang dibangun oleh banyak sel, terdiri atas dua kelompok, yaitu kelenjar sederhana dan kelenjar kompleks (Adnan, 2008).   
Kelenjar-kelenjar adrenal, yang salah satunya terletak di atas atau, pada sebagian vertebrata, di samping masing-masing ginjal, adalah struktur-struktur yang relatif kecil, yang terdiri atas dua bagian yang berbeda. Keseluruhan kelenjar itu dikelilingi oleh sebuah kapsul pelindung (Fried, 2005).
Korteks adrenal, lapisan di sebelah luar, berasal dari lapisan mesoderm dan, pada gilirannya, terdiri atas tiga lapisan yang berbeda. Tepat di bawah kapsul terdapat zona glomerulosa, yang merupakan lokasi utama sekresi mineralkortikoid, steroid utama pengontrol natrium pada manusia. Glukokortikoid, disekresikan oleh lapisan kortikal tengah, yang disebut zona fasiculata. Zona paling dalam korteks adrenal, zona retikularis, mensekresikan sebagian glukokortikoid dan androgen-androgen pemaskulinasi dalam jumlah signifikan (Fried, 2005). 
   

III.         METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
      Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah :
      Hari / tanggal          : Jumat, Mei 2011
      Waktu                        : Pukul 13.00 s.d.15.00 WITA
      Tempat          : Laboratorium Biologi lantai III Barat FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.     Mikroskop
2.     Preparat awetan human brown skin
3.     Preparat awetan duodenum / intestine
4.     Preparat awetan papilla sirkumvalata
5.     Preparat awetan pankreas
6.     Preparat awetan kelenjar adrenal
C.   Prosedur Kerja
Pengamatan I:
a.     Mengamati secara seksama kedudukan sel goblet di antara sel-sel epitel usus dan sel argentafin.
b.     Mengamati secara seksama kedudukan crypt of lieberkuhn di antara vili-vili usus pada daerah mukosa.
Pengamatan II:
a.     Mengamati secara seksama papilla sirkumvalata, memperhatikan daerah lamina propria serta kedudukan kelenjar serosa.
b.     Mengamati secara seksama acini serosa dan inti sel sentro-asiner serta mengamati secara seksama satu pulau langerhans.
Pengamatan III:
a.     Mengamati secara seksama daerah korteks. Memperhatikan zona glumerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis. Zona tersebut tidak jelas terpisah.
b.      Mengamati secara seksama daerah medulla. Memperhatikan sel-sel epitel berupa sel chromafin yang tersusun membentuk jala-jala padat.
Pengamatan IV:
a.     Mengamati secara seksama kelenjar keringat. Memperhatikan segmen sekretori dan segmen salurannya.
b.     Mengamati secara seksama kelenjar sebaceus di sekitar folikel rambut.

IV.          HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Pengamatan I :
a.     Pankreas

Gambar
Keterangan


1.     Acini serosa
2.     Pulau langerhans
3.     Sel alfa
4.     Sel beta



b.    Papilla Sirkumvelata

Gambar
Keterangan

1.     Lamina propia
2.     Kelenjar mukosa
3.     Kelenjar mukosa
4.     Intisel

Pengamatan II : Kelenjat adrenal

Gambar
Keterangan

1.     Glomerulosa
2.     Fasikulata
3.     Rettikular
4.     Zona retikularis
5.     Zona medulla
6.     Sel kromatin

Pengamatan III : Duodenum/intestine

Gambar
Keterangan

1.     Sel epitel silindris
2.     Sel argentavin
3.     Sel goblet
4.     Membrane basal


Pengamatan IV : Human  Brown Skin

Gambar
Keterangan

1.     Saluran keluar
2.     Sel kelenjar
3.     Membrane sel
4.     Kelenjar keringat


B.     Pembahasan
Pengamatan I : Pankreas dan Papilla Sirkumvelata
Pengamatan kelenjar pada pancreas dapat terlihat satu pulau langerhans yang tersusun atas bagian-bagian seperti sel alfa, sel beta, dan acini serosa. Pulau langerhans merupakan kumpulan sel yang lahir sebagai pertumbuhan keluar dari saluran pancreas saat kejidupan embrional. Sel alfa merupakan sel yang berperan dalam menghasilkan glikogen yang dibentuk oleh granuler dengan inti banyak. Sel beta merupakan sel yang berfungsi menghasilkan hormone insulin dan gbula darah. Acini serosa merupakan sel-sel yang membentuk pulau langerhans.
Pada pengamatan Papilla Sirkumvelata yang diamati adalah kelenjar mukosa dan kelenjar serosa dan juga tredapat lamina propia. Lamina propia merupakan bagian yang memiliki sel-sel sensorik dan berfungsi sebagai penerima rangsangan kimia (komoreseptor). Kelenjar mukosa yaitu kelenjar yang menghasilkan secret bersifat kental yang terdiri dari glikoprotein. Kelenjar mukosa sering disebut sebagai penghasil mucus yang mana inti selnya terletak di tepi. Kelenjar serosa merupakan kelenjar penghasil secret bersifat encer yang biasa berupa enzim dan disebut sereus.
Pengamatan II : Kelenjar adrenal
Pada pengamatan ini yang diamati adalah kelenjar adrenal yang terdiri atas zona glomerulosa, zona fasikulata, dan zona retikularis. Zona glomerulosa tersusun atas kelompok lonjong dan terpisah satu sama lain oleh jaringan penyambung vaskuler halus. Zona fasikulata tersusun dari sel-sel polygonal, sel-sel itu tersusun dalam tali-tali yang memancar dari pusat kelenjarnya. Zona retikularis, sel-selnya sedikit lebih gelap daripada zona fasikulata, banyak dari sel itu mempunyai nucleus piknotik dan mengandung butiran-butiran pigmen.
Pengamatan III : Intestine/duodenum
Pada pengmatan ini yang diamati adalah sel-sel goblet yang mengandung kelenjar uniseluler dan crypt of lieberkhun yang membangun kelenjar sederhana dari kelenjar multiseluler. Sel goblet merupakan modifikasi dari sel epitel, sedangkan pasa crypt of lieberkhun bersifat kelenjar tubular sederhana yang berfungsi mengeluarkan getah usus. Pada bagian lain terdapat sel argentafin, yang terdapat pada sel epitel lain yang menghasilkan hidrosotriatamin. Sel-sel argentafin yang tampak sebagai penebalan dari ujung epitel silindris.
Pengamatan IV : Human Brown Skin
Pada pengamatan  ini yang diamati adalah kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous. Kelenjar keringat bentuknya tubuler bergulung, terdapat pada sekretori yang merupakan kelompok sel-sel khusus yang menghasilkan secret, juga terdapat bagian saluran tubuler yang mengantarkan secret keluar. Pada kelenjar sebaceous berbentuk seperti kantong yang berisi sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti bulat. Pada kelenjar ini ditemukan sel minyak muda, membrane dasar, dan sel minyak tua yang melangsungkan sekresi.

V.  PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.     Pada epitel berlapis banyak pipih menanduk terdapat stratum korneum, sedangkan pada epitel berlapis banyak pipih tidak menanduk tidak terdapat stratum korneum.
2.     Sel goblet terdapat diantara sel epitel silindris pada vili usus.
3.     Kelenjar serosa dan mukosa yang terdapat pada papilla sirkumvalata menghasilkan sekret yang terdiri dari glikopretein. Pada pankreas, kita dapat melihat acini serosa, sel alfa dan sel beta.
4.     Pada korteks adrenal terdapat tiga zona, yaitu zona glomerulosa, zona fasikulata, dan zona retikularis. Pada medulla adrenal terdapat sel chromafin.
5.     Kelenjar keringat terdapat dibawah lapisan epidermis kulit dan menyerupai tonjolan yang melekat pada folikel rambut. Kelenjar sebaceus berbentuk seperti tetesan air dengan semacam rongga yang terdapat di tengahnya dan letaknya tidak jauh dari kelenjar keringat.
B.     Saran
Saat melakukan praktikum, sebaiknya semua praktikan lebih aktif dan teliti dalam melakukan pengamatan agar dapat mengamati bagian-bagian maupun bentuk sel epitel yang membentuk kelenjar. Hal ini dilakukan agar tujuan dari praktikum ini dapat tercapai.
Sebaiknya preparat atau bahan yang ada di laboratorium dilengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini dapat tercapai. Selain itu, sebaiknya praktikan diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan sendiri agar bisa mamahami hasil praktikum yang di dapat.

















DAFTAR PUSTAKA


Adnan. 2008. Struktur Hewan. Makassar : Makassar State University Press.

Adnan, Halifah Pagarra.2006. Struktur Hewan. Makassar : Makassar State University Press.

Anonim. 2008. Jaringan Epitel. http://www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 9 April 2008.

Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta : Hipokrates.

Delmann & Brown.1989. Buku Teks Histologi Veteriner. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Fried, George Hademenos.2005.Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.